1. Kakatua jinak mudah dilatih
Salah satu faktor terpenting dalam pelatihan ini adalah burung harus dalam keadaan jinak. Dengan begitu, burung tidak akan ketakutan setiap kali didekati. Dengan demikian, kita pun tidak kesulitan mengajarinya, karena burung lebih fokus dan mendengar apa yang kita ucapkan, daripada burung yang masih giras yang baru didekati saja sudah memberi ancaman seperti menggigit.
Cara lain yang bisa membuat kakatua memiliki ketergantungan terhadap pemiliknya adalah memberikan wing clipping. Metode ini terbukti efektif dalam melatih burung-burung dari jenis paruh bengkok seperti kakatua. Untuk mengetahui cara melakukan wing clipping, silakan lagi buka arsipnya di sini.
–
Untuk mempercepat proses pelatihan, sebaiknya burung tidak disimpan
dalam sangkar / kandang besi. Lebih baik Anda menggunakan tenggeran besi
dengan rantai terikat pada kaki burung.Dengan begitu, proses interaksi lebih maksimal dan burung bisa merasa lebih dekat dengan pemiliknya, terutama ketika pemilik memberikan hadiah berupa makanan dari tangannya langsung.
2. Mempersiapkan ucapan yang akan dilatih
Melatih kakatua bicara adalah proses yang membutuhkan kesabaran, yang harus diakhiri dengan hadiah atau reward kepada burung. Tujuan pemberian reward atau hadiah adalah agar burung terbiasa dengan perintah yang diajarkan.
Burung kakatua memiliki kemampuan meniru hampir
semua jenis suara, termasuk juga kata-kata manusia, bahkan
nyanyian. Banyaknya perbendaharaan kata yang dimiliki kakatua
ini tergantung dari usaha Anda mengajarinya. Karena itu, sebaiknya
pelatihan dimulai dengan kata-kata atau kalimat singkat dan mudah.
Siapkan beberapa ucapan, kata-kata, atau kalimat singkat yang mau
diajarkan kepada kakatua di atas secarik kertas. Latih burung dengan
satu ucapan singkat selama 1 – 1,5 jam, lalu pada jam-jam berikutnya
bisa diberikan kalimat atau ucapan singkat lainnya.Buat jadwal dalam secarik kertas untuk memudahkan pelatihannya. Contohnya seperti berikut ini :
Latihan pertama selama dua hari berturut-turut
Pagi : SELAMAT PAGI
Siang : SELAMAT SIANG
Sore : SELAMAT SORE
Latihan kedua selama dua hari berturut-turut
Pagi : APA KABAR
Siang : HALO APA KABAR
Sore: MAU KE MANA?
Lakukan hal yang sama pada hari-hari selanjutnya, dengan ucapan yang berbeda, sesuai dengan apa yang Anda inginkan.
3. Tahap pelatihan
Sekarang kita berlanjut pada tahap pelatihannya. Tempatkan kakatua di lokasi yang tenang dan tanpa gangguan atau suara dari luar. Tujuannya agar burung lebih fokus menerima pelatihan.
Selanjurtnya, Anda berdiri di depan kakatua, lalu bicaralah langsung padanya. Kata yang diucapkan harus pelan tetapi cukup jelas didengar. Ulangi kata-kata tersebut sesuai dengan jadwal yang telah Anda tulis.
Jika memungkinkan, Anda bisa mengasosiasikan ucapan dengan tindakan yang diperlukan. Misalnya, jika anda ingin memberi makan burung, maka ucapkanlah ” MAKANAN SUDAH SIAP! ” atau ” WAKTUNYA MAKAN” beberapa kali.
Dengan demikian, burung akan faham bahwa ucapan tersebut ada hubungannya dengan makanannya. Sehingga ketika burung merasa lapar atau kekurangan makanan, maka dia akan nyeletuk kalimat yang anda ajarkan tadi.
Latih burung sesering mungkin. Anggap saja Anda sedang melatih anak atau bayi berbicara. Pelatihan yang rutin bisa mempercepat burung dalam memahami apa yang Anda ajarkan.
Jika burung mengikuti suara yang diajarkan, segera berikan hadiah misalnya mainan atau makanan. Boleh potongan kecil sayuran seperti wortel atau buah, atau makanan favoritnya. Lakukan hal tersebut setiap kali burung mampu menirukan ucapan Anda.